- Back to Home »
- Tingkatan Nukleofilitas Pada Mekanisme Reaksi Substitusi
Thursday, February 8, 2018
Nukleofililisitas/kenukleofilan
Dalam kimia, nukleofil adalah reagen yang membentuk ikatan kimia terhadap partner reaksinya. Nukleofil
adalah sebuah spesies (ion atau molekul)
yang tertarik kuat ke sebuah daerah yang bermuatan positif pada sesuatu yang
lain. Nukleofil bisa berupa ion-ion negatif penuh, atau memiliki muatan yang
sangat negatif pada suatu tempat dalam sebuah molekul. Nukleofil-nukleofil yang
umum antara lain ion hidroksida, ion sianida, air dan amonia.
Perhatikan
bahwa masing-masing nukleofil pada gambar di atas mengandung sekurang-kurangnya
satu pasangan elektron bebas, baik pada sebuah atom yang bermuatan negatif
penuh, atau pada sebuah atom yang sangat elektronegatif yang membawa muatan
- yang cukup besar.
Nukleofilitas
adalah ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk menyebabkan nukleofil melakukan
reaksi substitusi. Bila suatu reaksi
substitusi melibatkan nukleofil, maka reaksi tersebut disebut substitusi
nukleofilik (SN), dimana S menyatakan substitusi dan N menyatakan nukleofilik. Pada kimia organik maupun anorganik, substitusi
nukleofilik adalah suatu kelompok dasar reaksi substitusi, dimana sebuah nukleofil yang "kaya" elektron, secara selektif berikatan dengan atau
menyerang muatan positif dari sebuah gugus kimia atau atom yang disebut gugus lepas (leaving group).
Spesies
yang bertindak sebagai penyerang adalah nukleofil (basa Lewis), yaitu spesies
yang dapat memberikan pasangan elektron ke atom lain untuk membentuk ikatan
kovalen. Perubahan yang terjadi pada reaksi ini pada dasarnya adalah: suatu
nukleofil dengan membawa pasangan elektronnya menyerang substrat (molekul yang
menyediakan karbon untuk pembentukan ikatan baru), membentuk ikatan baru dan
salah satu substituen pada atom karbon lepas bersama berpasangan elektronnya.
Bentuk umum reaksi ini adalah :
Nu: + R-X → R-Nu + X:
Dengan Nu menandakan nukleofil, : menandakan pasangan elektron,
serta R-X menandakan substrat dengan gugus pergi X. Pada reaksi tersebut,
pasangan elektron dari nukleofil menyerang substrat membentuk ikatan baru,
sementara gugus pergi melepaskan diri bersama dengan sepasang elektron. Produk
utamanya adalah R-Nu. Nukleofil dapat memiliki muatan listrik negatif ataupun netral, sedangkan substrat biasanya netral atau
bermuatan positif.
Contoh substitusi nukleofilik adalah hidrolisis alkil bromida, R-Br, pada kondisi basa, dimana nukleofilnya
adalah OH− dan gugus perginya adalah Br-.
R-Br + OH− → R-OH + Br−
Reaksi substitusi nukleofilik sangat umum
dijumpai pada kimia organik, dan reaksi-reaksi ini dapat dikelompokkan sebagai
reaksi yang terjadi pada karbon alifatik,
atau pada karbon aromatik atau karbon tak jenuh lainnya (lebih jarang).
Jika
nukleofil penyerang dinyatakan dengan lambang Y: atau Y dan substratnya R-X;
maka persaman reaksi substitusi nukleofilik dapat dituliskan secara sederhana
sebagai berikut:
R – X +
Y- à R – Y + X-
Gugus pergi adalah substituen yang
lepas dari substrat, yang berarti atom atau gugus apa saja yang digeser dari
ikatannya dengan atom karbon. Substrat bisa bermuatan netral atau positif,
sedangkan nukleofil bermuatan netral atau negatif. Pada umumnya nukleofil
adalah ion yang bermuatan negatif (anion), tetapi beberapa molekul netral dapat
pula bertindak sebagai nukleofil, contoh: H2O, CH3OH, dan
CH3NH2. Hal ini disebabkan karena molekul-molekul netral
tersebut, memiliki pasangan elektron menyendiri yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan sigma dengan atom C substrat. Dalam reaksi substitusi
nukleofilik bila nukleofilnya H2O atau -OH disebut reaksi hidrolisis,
sedangkan bila nukleofil penyerangnya berupa pelarut disebut reaksi solvolisis.
Dengan demikian maka reaksi substitusi nukleofilik dapat dituliskan dalam 4 macam persamaan reaksi, yaitu:
Nu: – +
R – L → Nu
– R + L: –
Nu: +
R – L → Nu+
– R + L: –
Nu: – +
R – L+ → Nu
– R + L:
Nu: – +
R – L+ → Nu+
– R + L:
Keterangan :
Nu : atau Nu:¯ adalah nukleofil
L : atau L:¯ adalah gugus pergi
Ion atau molekul yang merupakan basa yang sangat
lemah, seperti I¯, Cl¯, Br¯merupakan gugus pergi yang baik, karena mudah
dilepaskan ikatannya dari atom C substrat. Sedangkan nukleofil yang baik adalah
nukleofil yang berupa basa kuat.
Sekarang Kita akan membahas urutan atau tingkatan kekuatan dari Nukleofilitas ,
Beberapa Faktor lain yang menyebabkan kuat atau tidak nya nukleofil dapat diamati sebagai berikut :
Sumber :
https://www.slideshare.net/KikisKunangkunang/bab-4reaktivitasdanmekanisme
https://www.academia.edu/8733206/SUBSTITUSI_NUKLEOFILIK_ALIFATIK
https://www.masterorganicchemistry.com/tips/what-makes-a-good-nucleophile/